Senin, 03 Februari 2014

BURNING CORD ( TALI PUSAT DI BAKAR )

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan perkiraan World Health Organitation (WHO) hampir semua (98%) dari lima juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang. Lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi pada periode neonatal dini dan 42% kematian neonatal disebabkan infeksi seperti: infeksi, tetanus neonatorum, meningitis, pneumonia, dan diare. (Imral chair, 2007).
Laporan WHO tahun 2005 angka kematian bayi baru lahir di Indonesia adalah 20 per 1000 kelahiran hidup. Jika angka kelahiran hidup di Indonesia sekitar 5 juta per tahun dan angka kematian bayi 20 per 1000 kelahiran hidup, berarti sama halnya dengan setiap hari 246 bayi meninggal, setiap satu jam 10 bayi Indonesia meninggal, jadi setiap enam menit satu bayi Indonesia meninggal. (Roesli Utami, 2008) Menurut DEPKES RI angka kematian infeksi neonatorum cukup tinggi 13-50% dari angka kematian bayi baru lahir. Masalah yang sering timbul sebagai komplikasi infeksi neonatorum adalah meningitis, kejang, hipotermi, hiperbilirubinemia, gangguan nafas, dan minum.(Depkes, 2007).
Di negara berkembang termasuk Indonesia, tingginya angka morbiditas dan mortalitas Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) masih menjadi masalah utama. Penyebab utama mortalitas BBLR di negara berkembang adalah asfiksia, sindrom gangguan nafas, infeksi, serta komplikasi hipotermi. Di Indonesia sekitar 70% persalinan terjadi di pedesaan dan di tolong oleh dukun bayi, mungkin pula ditolong oleh mertua, anggota keluarga yang lain atau tetangga.
Dengan banyaknya terjadinya infeksi pada nronatus maka di temukan metode baru yang lebih dekenal dengan Burning Cord. Metode Burning Cord ini lebih aman dan mencegah terjadinya infeksi yang kurang steril Praktek ini aneh tapi indah - menggunakan sepotong kecil karton dan lilin, dan ini sangat menyenangkan bagi bayi (yang biasanya tertidur selama prosedur) dan benar-benar aman dan steril. Selain itu filosofinya adalah mengurangi trauma pada bayi dan menghindari pengenalan kekerasan pada bayi baru lahir dan membantu memasukkan unsure Chi (yang didapat dari Api) ke dalam tubuh si bayi
B. Tujuan
1.      Tujuan Umum
            Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui trend dan issuie terkait dengan Burning Cord
2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui Defenisi Burning Cord dan Cara Burning Cord
b.      Untuk mengetahui Cara Perawatan Tali Pusat dan Hal-hal yang perlu dihindari pada perawatan Tali Pusat

 BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Burning Cord Yaitu memotong tali pusat dengan membakarnya. Tujuannya adalah untuk mencegah infeksi dalam lingkungan persalinan yang kurang steril. Praktek ini aneh tapi indah, menggunakan sepotong kecil karton dan lilin, dan ini sangat menyenangkan bagi bayi (yang biasanya tertidur selama prosedur) dan benar-benar aman dan steril.
filosofinya adalah mengurangi trauma pada bayi dan menghindari pengenalan kekerasan pada bayi baru lahir dan membantu memasukkan unsure Chi (yang didapat dari Api) ke dalam tubuh si bayi. Selain itu pemanasan yang di hasilkan dari lilin akan mengurangi risiko perdarahan dan masuknya infeksi. Dan ini yang akan mengurangi kecenderungan untuk menderita penyakit kuning, selain menciptakan bayi yang kuat.
B. Cara Burning Cord
Cara Burning Cord adalah sebagai berikut :
a.       Bungkus bayi dalam selimut biarkan tali pusat diluar dan gunakan sepotong atau aluminium foil ini tujuannya untuk melindungi bayi sehingga mereka tidak merasa panas.
Description: http://www.mountainmamamidwifery.com/uploads/1/3/7/7/13775254/5386269.jpg?292
b.      Pastikan mengambil jarak sekitar sekitar 5 inci dari tubuh bayi. Dan ketika Anda membakarnya, talipusat akan terasa panas sebentar, pastikan bara api tidak menyentuh kulit bayi (nah itu gunanya kardus atau alumunium foil).
c.       Bakar talipusat dengan menggunakan lilin
d.      Pastikan talipusat terputus. Pegang dulu bekas talipusat yang terbakar dan biarkan dingin.



Description: http://i1.ytimg.com/vi/lnnaJK3VhF8/hqdefault.jpg?feature=og
e.       Butuh sekitar 10 menit untuk memotong tali pusat

C. Cara Perawatan Tali Pusat
           Cara perawatan tali pusat bayi adalah sebagai berikut :
a.       Cuci tangan Anda sebelum menyentuh tali pusat bayi Anda. (Kuman dapat tularkan melalui tangan Anda.)
b.      Bersihkan sekitar area ‘udhel’ bayi setidaknya sekali setiap hari atau lebih sering jika kabel nya terlihat lengket atau basah, bisa dengan menggunakan air matang hangat.
c.       Keringkan area yang diolesin air hangat tadi. kering menggunakan tissue atau kassa steril. (Jangan menggunakan bola kapas kering karena dapat meninggalkan serat pada tali pusat-nya
d.       biarkan tali pusat bayi Anda terbuka. Talikan popoknya di bawah udhel dan Juga menggulung kemejanya di atas pusat untuk memungkinkan udara beredar secara bebas di daerah tapi pusat/udhel.
e.       Amati tanda-tanda infeksi .
D. Hal-hal yang perlu dihindari pada perawatan tali pusat
a.        Jangan menutupi pusat bayi Anda dengan apa pun, karena hal ini dapat meningkatkan kemungkinan infeksi dengan tidak membiarkan tali pusat benar-benar kering.
b.      Hindari sesatu menggesek tali pusat bayi Anda, seperti popoknya atau pakaian.
c.       Jangan pernah mencoba untuk menarik tali pusat bayi Anda. Biarkan dia jatuh atau puput secara alami, bahkan jika itu hanya tinggal tergantung seperti benang.
d.      Jangan menaruh minyak, lotion atau bubuk pada atau sekitar tali pusat bayi Anda.





BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.      Pada akhir penyusunan makalah, dapat disimpulkan bahwa Burning Cord dapat mencegah infeksi dalam lingkungan persalinan yang kurang steril.
2.      Burning Cord ini juga dapat mengurangi trauma pada bayi dan menghindari pengenalankekerasan pada bayi baru lahir dan membantu memasukkan unsure Chi (yang di dapat dari Api) ke dalam tubuh si bayi

B. Saran
           Berdasarkan hasil pembahasan akhirny apenulis dapat memberikan beberapa saran sehubungan dengan kesimpulan yang telah diperoleh sebagai berikut :
1.      Bagi Pelayanan Kesehatan/Tenaga Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi sarana pelayanan kesehatan agar lebih efektif dalam memberikan penyuluhan tentang Burning Cord dan tenaga kesehatan dapat mengimplikasikan tentang Burning Cord dengan baik dan benar.
2.      Bagi Institusi Pendidikan
Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam rangka menghasilkan lulusan yang berkualitas serta mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif khususnya dalam hal Burning Cord
3.      Bagi Penulis
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan sehingga dapat memotivasi dan sebagai landasan untuk melakukan makalah berikutnya, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat tentang Burning Cord
4.      Bagi Masyarakat

Di harapkan setelah membaca makalah ini masyarakat semakin mengetahui tentang Burning Cord.

1 komentar: